PADANG.Integritasmedia.com - Ribuan muslim Sumbar menghadiri Shubuh
berjemaah sekaligus halal bil halal bersama Ketua GNPF MUI pusat Dr.
Bachtiar Nasir di Masjid Agung Nurul Iman Padang, Ahad (2/7/2017).
Kegiatan
ini dihadiri juga walikota Padang H. Mahyeldi, Ketua GNPF MUI Sumbar
Jel Fathullah dan Ketua Forum Muslim Minangkabau Irfianda Abidin dan
sejumlah tokoh lainnya.
Ketua Gerakan Nasional Pengawal
Fatwa-MUI, Bachtiar Nasir mengungkapkan Usai pertemuan GNPF MUI dengan
presiden memunculkan berbagai Persepsi hal ini perlu diluruskan,
perjuangan itu tidak hanya dimedan perang, perjuangan dilakukan
Rasulullah dan nabi yang lain dimeja perundingan dengan menandatangi
para musuh. "Ini bagian perjuangan diplomatik saya contohkan Nabi Musa
mendatangi Firaun untuk memberikan nasehat kepada Firaun," katanya.
“Pertemuan
GNPF dengan Presiden hari raya Idul Fitri itu sudah kami komunikasikan
dengan Habieb Riziq, sekali lagi saya sampaikan Ini bagian strategi
perjuangan diplomatik, jika dilihat dengan kebersihan hati dan jiwa dan
melalui pandangan ilmu bukan pandangan nafsu” kata Bachtiar dalam
ceramahnya, di Masjid Agung Nurul Iman Padang, Sumbar, Ahad (2/7/2017).
Lebih
lanjut Bachtiar mengatakan, “Sekarang ini adalah momentum bangkitnya
umat Islam. Gerakan yang dimulai sejak aksi fenomenal 2 Desember 2016
lalu dimulai di waktu subuh,” ujar Bachtiar.
“Sekarang
sebagian masjid-masjid di Indonesia shalat subuhnya sudah sama ramainya
dengan shalat Jumat dan Idul Fitri. Kalau ini ini dijaga terus akan
lahir pasukan subuh,” kata Bachtiar sembari menceritakan pengalaman yang
dialaminya di masjid Azhar Jakarta, yang shalat subuhnya juga diikuti
ribuan orang.
“Suasana shalat subuh di Masjid Agung Al Azhar,
nampak istimewa tidak seperti biasanya, kali ini jamaah memenuhi seluruh
ruangan masjid, serambi luar, bahkan hingga meluber ke pelataran yang
mengelilinginya,” terang Bachtiar.
Bachtiar Nasir mengingatkan
Jika Muslim Minangkabau ingin kuat maka pertama umat Islam harus
berpegang pada fatwa ulama jangan bikin fatwa sendiri, kedua umat Islam
harus siap dipimpin secara informal oleh ulama dan siap dipimpin secara
formal oleh pemerintah. Ketiga siap memuliakan majelis ilmu dan menjaga
Majelis Ulama Indonesia internal maupun eksternal.
"Saya
optimis kebangkitan Islam akan dimulai dari ranah minang karena siklus
sejarah dan kearifan lokalnya adat basandi syarak, syarak basandi
kitabullah," tuturnya.
Tambahnya, tokoh adat dan tokoh agama
duduk berdampingan dan berjalan beriringan memperkokoh ukhuwah Islamiyah
maka sejarah kebangkitan umat Islam bisa dimulai dari Sumbar.
Sementara
itu, Walikota Padang H. Mahyeldi mengatakan “Kegiatan yang dipusatkan
di mesjid Agung Nurul Iman ini agar dilaksanakan setiap bulannya sebagai
silaturahmi antara ulama, umaro dan masyarakat,” ungkapnya.
Selain
itu dia mengatakan Peran dan kontribusi umat Islam terhadap negeri
sangat besar bahkan sebelum Indonesia merdeka maka itu jangan jadi orang
pinggiran, umat Islam harus tampil sebagai penentu kebijakan.
Setelah penyampaian tausiah dilakukan pelantikan Ketua dan anggota GNPF MUI Sumbar yang diketua Jel Fathullah.
Rangkaian kegiatan dimulai dengan itikaf yang diikuti lebih dari 2500 peserta dari dalam Kota Padang dan luar Kota Padang.(Y)
Posting Komentar