Limapuluh Koto (Sumbar ).Integritasmedia.com - Puisi
adalah rangkaian kalimat yang tersusun penuh makna dan sarat pesan moral yang
tersusun dalam kalimat dengan rangkaian kata yang indah. Sebagian pesan-pesan dan semangat juang
kemerdekaan republik ini, berasal dari kalimat dan kata-kata puisi.
Demikian Bupati
Limapuluh Kota Ferizal Ridwan dalam sambutannya ketika membuka secara resmi
work shop baca puisi tingkat SLTA se-Kabupaten Limapuluh Kota di gedung Sago
Bungsu, Kamis kemaren.
“Hakikatnya puisi itu
adalah lontaran kalimat dari hati sebagai wujud syukur. Unsur seni budaya atau
karya sastera itu harus terus dilestarikan dan dikembangkan. Karenanya, kita
sangat mendukung kegiatan work shop baca puisi ini agar siswa di Kabupaten
Limapuluh Kota benar-benar mampu meningkatkan
kemampuannya dalam membaca dan memaknai puisi,” ungkap Ferizal.
Dikatakan Ferizal, tempo
lalu banyak tokoh yang sukses berdakwah dengan puisi, terutama para tokoh yang
berasal dari kawasan timur termasuk dari Minang Kabau. Bahkan orang Minang Kabau
cukup dikenal berkomunikasi dengan kata-kata kiasan, pantun dan kalimat-kalimat
puisi.
“Dari sederet tokoh
pejuang di republik ini, umumnya mereka sukses menyebarluaskan pesan-pesannya
melalui kata-kata puisi. Kita berharap acara ini bisa menjadi ajang menyalurkan
dan mengembangkan bakat generasi muda agar mereka juga mahir berpuisi seperti
para tokoh terdahulu,” ujar Ferizal yang
akrab disapa Buya.
Menurutnya, sebagian semangat
juang yang digelorakan para tokoh buat kemerdekaan republik ini, berasal dari
pesan-pesan puisi. Salahsatu pesan tersebut adalah kalimat “bangunlah jiwanya,
bangunlah badannya” seperti yang ada dalam bait lagu Indonesia Raya. Atau
kalimat-kalimat puisi Tan Malaka seperti “Merdeka 100 Persen” yang masih
relevan hingga saat ini. Begitu pula
dengan puisi Safrudin Prawira negara yang m
Lebih lanjut Ferizal
berharap pelaksanaan work shop ini dilakukan di tempat-tempat yang lebih
bermakna dan bersejarah seperti di rumah sastrawan Khairil Anwar atau pahlawan Tan Malaka.
“Kalau dilaksanakan
di rumah Khairil Anwar, kita berharap pesertanya lebih terinspirasi, lebih menjiwai
dan mengenal siapa itu Khairil Anwar, begitu juga dengan Tan Malaka dan
tokoh-tokoh lainnya yang ada di daerah ini,” papar Ferizal.
Dalam kesempatan itu
Ferizal juga meminta Dinas Perpustakaan dan Kearsipan tidak hanya menyimpan atau
mengarsipkan buku-buku, melainkan membuat inovasi agar buku-buku itu dibaca dan
diminati generasi terutama kalangan siswa.
Sebelumnya Kepala
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Radimas, S.Pd dalam laporannya menyebut,
kegiatan yang diikuti oleh 50 siswa asal 25 SLTA di daerah ini antara lain bertujuan
untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, menumbuhkembangkan kegemaran membaca,
menarik minat baca siswa terhadap karya sastra. Selain itu juga buat
mengenalkan karya penyair-penyair Indonesia khususnya penyair dari Kabupaten
Limapuluh Kota dan Kota Payakumbuh, serta untuk mengasah keterampilan siswa membaca puisi dan karya sastera.
Sedangkan materi work
shop berupa cara membaca puisi yang baik dan sesuai ketentuan membaca puisi.
Ikut hadir dalam acara itu Kabag Humas dan Pemberitaan Setkab Limapuluh Kota H Joni Amir, S.Sos. (S)
Posting Komentar