Padang.Integritasmedia.com - Hati Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah Dt Marajo tergugah ketika
melewati persimpangan jalan antara Permindo dengan jalan Ratulangi,
Kamis (17/8) sore. Padahal waktu itu Walikota Padang sedang asyik
berbincang hangat dengan sejumlah pedagang dan Miko Kamal di simpang
jalan itu.
Sore itu, Walikota Padang baru saja meresmikan "Plaza
Rakyat Permindo". Walikota bersama pedagang dan Miko Kamal berjalan di
kawasan pedestrian di jalan Permindo.
Tiba di persimpangan itu, Walikota dan rombongan mengamati prasasti
jalur disabilitas. Saat asyik bercengkerama itulah hati Walikota
tergugah. Tak jauh dari tempatnya berdiri, seorang peniup "pupuik
sarunai" sedang asyik mendendangkan lagu.
Lagu yang didendangkan tidak asing di telinga siapapun. Lagu "Sinar
Riau" mengalun merdu lewat "pupuik sarunai" yang ditiup Datuak Sinaro
Sati. Walikota kemudian berhenti di depan lelaki peniup "pupuik sarunai"
itu.
Cukup lama Walikota Padang mendengarkan alunan lagu "Sinar
Riau". Walikota terbuai mendengarnya. Tak lama kemudian, Mahyeldi
merogoh dompetnya. Selembar uang berwarna biru dikeluarkannya dan
dimasukkan ke dalam ember kecil yang terletak di depan Datuak Sinaro
Sati.
Saat itu juga Datuak Sinaro Sati menghentikan tiupannya. Dirinya mengucapkan terimakasih.
"Terimakasih Pak," ujarnya.
Datuak Sinaro Sati sudah lima tahun lebih berprofesi sebagai peniup
"pupuik sarunai". Hari itu cukup spesial baginya. Di tengah perayaan
HUTRI ke-72, dirinya bertemu langsung dengan Walikota Padang.
"Sejak tadi duduk di siko, baru 'pacah talua' diagiah Pak Wali," sebut lelaki asal Padangpanjang itu.
Senyum lelaki yang tinggal di Fase VII itu nampak mengembang. Mendung
pun sudah bergelayut di langit, sebentar lagi hujan. Dirinya tak sabar
untuk lekas pulang, memberitahu keluarganya bahwa hari ini hatinya
bahagia, bertemu dan diberi Walikota di hari merdeka.(Y)
Posting Komentar