Payakumbuh,Integritasmedia.com - Keinginan
Pemerintah Kota Payakumbuh untuk menjadi Kota Rendang tinggal menghitung
hari. Selangkah lagi, Kota ini akan menjadi sentral bisnis rendang
Indonesia. Tidak hanya memproduksi, tetapi Pemko Payakumbuh akan
mengakomodir pengolahan rendang secara modern agar bisa membuka pasar ke
luar negeri. Termasuk menyelamatkan rendang atas klaim hak paten
rendang dari negara asing.
Untuk mewujudkan hal ini, Pemko Payakumbuh sedang mempersiapkan segala
kebutuhan yang bisa mendukung teknologi Retouch. Sebuah teknologi hasil
kerja sama dengan negara Jerman yang akan menjaga kualitas rendang. Baik
dari kualitas bahan baku, rendang yang sudah jadi maupun kemasan secara
modern yang bisa diterima oleh dunia internasional.
Nantinya, beberapa lokasi di Kota Payakumbuh akan menjadi sentral
rendang. Baik untuk memproduksi, pengolahan, bisnis, penampungan maupun
penyediaan bahan baku dalam jumlah yang besar.
Kabid Humas Pemko Payakumbuh, Irwan Suwandi menuturkan persiapan untuk
mengaplikasikan rencana ini sudah hampir selesai. Tahun 2019 mendatang,
teknologi Retouch sudah tersedia di Payakumbuh.(30/11)
Di tahun ini juga, lokasi yang menjadi sentral rendang sudah beroperasi.
“Nantinya teknologi ini bisa menjaga kualitas rendang. Bagaimana
standarisasi untuk kadar minyak, santan, daging, rempah-rempah maupun
lada diatur oleh alat ini. Namun sebelum beroperasi, Pemko Payakumbuh
sudah bekerja sama dengan Universitas Andalas untuk edukasi kepada
masyarakat,” kata Irwan, Jumat (30/11/2018).
Irwan menyampaikan maksud Payakumbuh Kota Rendang bukan berarti Rendang
menjadi milik Payakumbuh. Tetapi, akan menjadi pusat bisnis rendang.
Para pengusaha rendang maupun pemerintah bisa bermitra dengan masyarakat
yang dibina oleh Pemko Payakumbuh. Apakah itu untuk kemasan, produksi,
pengadaan bahan baku, edukasi, sampai penjualan.
Rendang yang masuk ke Payakumbuh, Nantinya akan dikemas dalam ukuran
tertentu dan bentuknya juga akan dimodifikasi sesuai keinginan pasar.
Alhasil, rendang tidak hanya menjadi objek jual-beli antara pedagang
rumah makan kepada konsumen. Namun, sudah siap untuk dieksport ke
negara-negara Timur Tengah, Eropa dan Amerika.
Untuk mendukung suksesnya rencana ini, Kehumasan Diskominfo Payakumbuh
juga membuat film pendek berdurasi 15 menit tentang rendang serta buku
dengan bahasa Arab dan Inggris. Ini dilakukan sebagai media promosi ke
negara luar.
Salah seorang tenaga ahli LPPM Universitas Andalas, Yenny Narni
mengungkapkan Payakumbuh memiliki potensi yang besar dalam mengangkat
pamor rendang lebih tinggi lagi dimata dunia. Selain satu-satunya daerah
yang memiliki Kampung Rendang, namun memiliki hasil alam yang khas
tersendiri. Seperti kelapa dan cabe hasil panen dari ladang maupun sawah
di tanah Kota Payakumbuh memiliki kadar yang sangat baik. Berbeda
dengan daerah lain. Ini dikarenakan unsur tanah Payakumbuh yang sangat
bagus untuk pertanian.
“Payakumbuh punya potensi yang sangat bagus dalam rendang ini. Ini kota
perdagangan dan memiliki geografis sebagai jalur lalu lintas antar
wilayah. Bahkan disini juga ada cabe Kopay yang tidak ditemukan didaerah
lain,” kata Yenny. (A)
Posting Komentar