Padang-integritasmedia.com-“KAMI menimbun mengunakan batu, bongkaran dan paving block bekas ini hanya pada bagian yang dalam-dalam saja pak. Kalau pada permukaan yang datar dan dangkal kami menimbun seperti biasanya,” ungkap In kepala tukang pada proyek Rehabilitasi Trotoar Paket 5, kepada integritas saat dijumpai di lapangan Rabu (9/10) di simpang lampu merah Adabiah Jati.
“Boleh dicek, kalau saya bohong,” tambahnya lagi dengan gugup sembari menjauh dari integritas.
Saat itu terlihat (terciduk) kepala tukang tersebut tengah mengubur batu, bongkaran dan paving block bekas untuk mendatarkan bagian yang agak dalam. Dengan cara menebar batu, bongkaran dan paving blok tersebut lalu baru di tutupi dengan material timbunan seperti lazimnya.
![]() |
papan (plang) proyek |
Dengan pekerjaan seperti itu, ketahanannya diprediksi tidak akan dapat bertahan lama. Karena kawasan tersebut cukup ramai. Dan mobilisasi orang yang melintas diatasnya juga cukup padat. Apa lagi kawasan tersebut sering pula direndam air bila hujan datang, tentunya pekerjaan konstruksi yang asal-asalan seperti itu tidak akan mampu bertahan lama.
Sudah banyak contonya. Mungkin karena cara kerjanya yang sama, sehingga tidak sedikit (tigak perlu menunggu hitungan bulan) lantai-lantai trotoar tersebut telah mulai bergelombang.
“Dan semua itu bisa terjadi, diduga karena kurangya pengawasan dari dinas terkait,” ungkap Zulfahmi salah serorang warga disekitar lokasi pekerjaan kepada integritas.

Senada dengan itu, Lili M, S.Pd, salah seorang pemerhati sosial di Padang juga mengatakan, kesalahan (yang disengaja) kecil seperti ini tidak seharusnya terus berulang. Bila seadainya dinas terkait dapat melakukan pengawasan sebagaimana mestinya,
Ataukah mungkin ini memang cara kerja rekanan (terutama yang sedang mengerjakan trotoar) di Kota Padang yang ‘direstui’ oleh dinas terkait imbuhnya mengakhiri.
Sampai saat ini integritas belum juga mendapatkan konfirmasi dari rekanan, begitu juga dengan Fadelan Fitra Masta selaku Kabid SDA di Dinas PUPR Kota Padang, sehubungan dengan hal ini. .
Sementara itu salah seorang pegawai di Dinas PUPR Padang yang tidak mau identitasnnya ditulis mengatakan, ini merupakan indikasi pengurangan volume material timbunan, unkapnya dengan enteng sambil berlalu. (int)
Posting Komentar