Batusangkar, integritasmedia.com - DIDUGA sang kontraktor yang ingin memainkan proyek pengaspalan jalan di Jorong Gantiang, Nagari Padang Magek, Kecamatan Rambatan, Kabupaten Tanah Datar, akhirnya tidak kesampaian.
Pasalnya, kebobrokan pelaksanaan proyek yang telah diakali sedemikian rupa itu, kini telah terkuak.
Buktinya, dalam hitungan hari saja jalan yang baru saja diaspal tersebut, kini aspalnya sudah banyak yang mengelupas. Bahkan saat pelaksanaan pekerjaan tempo hari, proyek tersebut tidak didukung dengan adanya papan proyek.
Makanya, proyek ini terkesan menjadi 'proyek siluman', karena tidak adanya kejelasan sehubungan dengan kegitan pengerjaan jalan tersebut.
Seperti diungkapkan warga Jorong Gantiang, Nagari Padang Magek, Kecamatan Rambatan, yang kecewa melihat hasil pengaspalan jalan tersebut.
"Hanya hitungan hari saja, aspalnya sudah mengelupas seperti jagung yang ditebarkan,. Hal ini diduga karena pengerjaannya asal jadi," ungkapnya sang bapak yang tidak mau jati dirinya ditulis.
Berdasarkan pantauan integritas dilapangan (26/11) memang material aspal sudah terkelupas hampir di seluruh bagian permukaan jalan tersebut, bahkan juga sudah ada yang berlobang. Pada hal proyek tersebut baru selesai dikerjakan satu minggu lalu.
Mungkin karena dikejakan asal-asalan, dan saat hujan turun beberapa hari lalu air sempat mengenangi permukaan jalan. Makanya kini aspal jalan itu sudah mengelupas hampir disemua bagian.
Bahkan pada sisi kiri dan kanan jalan juga tidak disiram dengan material aspal, akibatnya jalan cepat rusak.
Material aspal yang ditebar juga sangat tipis, tidak memenuhi ketentuan, makanya aspanya sudah mulai terkelupas. Keadaan ini juga diperparah karena penggilingannya tidak padat dan bergelombang.
Sementara itu, H. Damhuri (78) salah sorang tokoh masyarakat setempat kepada integritas mengatakan," Pekerjaan tersebut sudah selesai lebih kurang satu minggu lalu, tetapi kini hampir di semua titik jalan tersebut mengalami kerusakan dan material aspalnya sudah terkelupas,” ucapnya.
Selain itu papan informasi proyek tidak dipasang di lokasi kegiatan pekerjaan, sehingga masyarakat tidak mengetahui secara pasti informasi terkait pekerjaan tersebut.
“Saya tidak tahu bagaimana sistem pekerjaan pengaspalan jalan tersebut, dan saya beserta masyarakat lainnya dulu berharap jalan ini akan bermanfaat banyak setelah diperbaiki. Namun kini, apa yang terjadi. Kami kecewa dengan hasil pembangunan ini, padahal pembangunan ini sejatinya akan bermanfaat bagi masyarakat di sini,” ujarnya.
"Untuk itu, kepada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tanah Datar agar segera turun ke lokasi untuk mengecek kondisi proyek tersebut dan mencarikan solusinya agar jalan ini dapat bermanfaat bagi masyarakat," pungkas Damhuri.
Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Pembela Kesatuan Tanah Air Indonesia Bersatu (Pekat-IB) Tanah Datar, Bonar Surya Winata menyampaikan, seandainya pekerjaan tersebut memang tidak sesuai dengan speksifikasi kontrak, jangan diterima PHO nya.
“Kalau tetap juga diterima, berarti ada persengkokolan yang berujung pada tindak pidana korupsi” ucap Bonar melalui hp-nya, Sabtu (30/11).
Dan apabila ditemukan indikasi itu, Ormas Pekat IB akan melaporankannya kepada pihak penegak hukum, baik melalui Kepolisian, Kejaksaan ataupun pihak lainnya, tegasnya lagi.
Sementara itu, Kepala Bidang Bina Marga PUPR Kabupaten Tanah Datar, melalui WA-nya membenarkan bahwa pengerjaan pengaspalan jalan tersebut belum maksimal. "Kami sudah meninjau ke lokasi proyek tersebut serta sudah menyuruh kontraktor untuk memperbaikinya kembali, ujarnya.
“Terkait pekerjaan ini (Paket I DAU) saya sudah perintahkan kontraktornya (PT. Arpex) untuk melakukan perbaikan hari ini juga, Selasa (3/12), kini alat sudah ada di lokasi. Dan direncanakan, overlay aspal siang ini,” jalasnya.
Sedangkan PT. Arpex selaku kontraktor pelaksana sampai saai ini belum juga bisa ditemuai untuk mengkonfirmasikan masalah tersebut. (tim)
Pasalnya, kebobrokan pelaksanaan proyek yang telah diakali sedemikian rupa itu, kini telah terkuak.
Buktinya, dalam hitungan hari saja jalan yang baru saja diaspal tersebut, kini aspalnya sudah banyak yang mengelupas. Bahkan saat pelaksanaan pekerjaan tempo hari, proyek tersebut tidak didukung dengan adanya papan proyek.
Makanya, proyek ini terkesan menjadi 'proyek siluman', karena tidak adanya kejelasan sehubungan dengan kegitan pengerjaan jalan tersebut.
Seperti diungkapkan warga Jorong Gantiang, Nagari Padang Magek, Kecamatan Rambatan, yang kecewa melihat hasil pengaspalan jalan tersebut.
"Hanya hitungan hari saja, aspalnya sudah mengelupas seperti jagung yang ditebarkan,. Hal ini diduga karena pengerjaannya asal jadi," ungkapnya sang bapak yang tidak mau jati dirinya ditulis.
Berdasarkan pantauan integritas dilapangan (26/11) memang material aspal sudah terkelupas hampir di seluruh bagian permukaan jalan tersebut, bahkan juga sudah ada yang berlobang. Pada hal proyek tersebut baru selesai dikerjakan satu minggu lalu.
Mungkin karena dikejakan asal-asalan, dan saat hujan turun beberapa hari lalu air sempat mengenangi permukaan jalan. Makanya kini aspal jalan itu sudah mengelupas hampir disemua bagian.
Bahkan pada sisi kiri dan kanan jalan juga tidak disiram dengan material aspal, akibatnya jalan cepat rusak.
Material aspal yang ditebar juga sangat tipis, tidak memenuhi ketentuan, makanya aspanya sudah mulai terkelupas. Keadaan ini juga diperparah karena penggilingannya tidak padat dan bergelombang.
Sementara itu, H. Damhuri (78) salah sorang tokoh masyarakat setempat kepada integritas mengatakan," Pekerjaan tersebut sudah selesai lebih kurang satu minggu lalu, tetapi kini hampir di semua titik jalan tersebut mengalami kerusakan dan material aspalnya sudah terkelupas,” ucapnya.
Selain itu papan informasi proyek tidak dipasang di lokasi kegiatan pekerjaan, sehingga masyarakat tidak mengetahui secara pasti informasi terkait pekerjaan tersebut.
“Saya tidak tahu bagaimana sistem pekerjaan pengaspalan jalan tersebut, dan saya beserta masyarakat lainnya dulu berharap jalan ini akan bermanfaat banyak setelah diperbaiki. Namun kini, apa yang terjadi. Kami kecewa dengan hasil pembangunan ini, padahal pembangunan ini sejatinya akan bermanfaat bagi masyarakat di sini,” ujarnya.
"Untuk itu, kepada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tanah Datar agar segera turun ke lokasi untuk mengecek kondisi proyek tersebut dan mencarikan solusinya agar jalan ini dapat bermanfaat bagi masyarakat," pungkas Damhuri.
Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Pembela Kesatuan Tanah Air Indonesia Bersatu (Pekat-IB) Tanah Datar, Bonar Surya Winata menyampaikan, seandainya pekerjaan tersebut memang tidak sesuai dengan speksifikasi kontrak, jangan diterima PHO nya.
“Kalau tetap juga diterima, berarti ada persengkokolan yang berujung pada tindak pidana korupsi” ucap Bonar melalui hp-nya, Sabtu (30/11).
Dan apabila ditemukan indikasi itu, Ormas Pekat IB akan melaporankannya kepada pihak penegak hukum, baik melalui Kepolisian, Kejaksaan ataupun pihak lainnya, tegasnya lagi.
Sementara itu, Kepala Bidang Bina Marga PUPR Kabupaten Tanah Datar, melalui WA-nya membenarkan bahwa pengerjaan pengaspalan jalan tersebut belum maksimal. "Kami sudah meninjau ke lokasi proyek tersebut serta sudah menyuruh kontraktor untuk memperbaikinya kembali, ujarnya.
“Terkait pekerjaan ini (Paket I DAU) saya sudah perintahkan kontraktornya (PT. Arpex) untuk melakukan perbaikan hari ini juga, Selasa (3/12), kini alat sudah ada di lokasi. Dan direncanakan, overlay aspal siang ini,” jalasnya.
Sedangkan PT. Arpex selaku kontraktor pelaksana sampai saai ini belum juga bisa ditemuai untuk mengkonfirmasikan masalah tersebut. (tim)
Posting Komentar