Hanya Tinggal Kenangan, Pasie Laweh Sebagai Daerah Penghasil Pisang

Kantor Walinagari dan tanaman pisang warga Pasie Laweh

Tanah Datar, integritasmedia.com - DULU, Kabupaten Tanah Datar termasuk daerah penghasil pisang terbesar ketiga di Provinsi Sumatera Barat. Dan, salah satu sentra produksi pisangnya adalah Nagari Pasie Laweh, di Kecamatan Sungai Tarab.


"Waktu saya usia kuliahan, selain untuk konsumsi masyarakat, pisang yang dibudidaya di Kenagarian Pasie Laweh juga dijual di pasar lokal, seperti setiap Selasa di Balai Selasa di nagari setempat, Rabu ke Pasar Sungai Tarab, dan Kamis di Pasar Batusangkar, bahkan juga ke Kota Padang dan daerah lainnya di Sumbar", ungkap Rully Pasla.


Bila ada kesempatan pulang kampung, maka ramai-ramai saudara di kampung menawarkan untuk membawa pisang sebagai buah tangan. Bahkan kalau ada saudara yang ke Padang, sudah dapat dipastikan ibu akan menitipkan pisang untuk dimakan bersama teman-teman di kosan, kenangnya.


Tetapi kini, pisang yang termasuk salah satu buah yang paling banyak dibudidaya di daerah itu beberapa tahun terakhir hampir tidak ada yang dihasilkannya.


Hal ini terjadi setelah tanaman pisang di daerah tersebut diserang penyakit. Hal ini telah berlangsung bertahun-tahun, dan sampai sekarang belum juga teratasi.

 

Bila sudah terserang penyakit, pisang-pisang terlihat layu. Penyakit ini, merupakan penyakit paling berbahaya yang menyerang tanaman pisang, karena pohon yang terinfeksi virus ini tidak bisa menghasilkan buah dan akhirnya akan menyebabkan penurunan produksi buah pisang, ungkap Faisal Chai salah seorang masyarakat Pasie Laweh.


"Sayangnya, hingga kini masalah ini belum juga teratasi. Tanaman pisangnya habis diserang penyakit yang dikenal sebagai layu bakteri dan layu fusarium. Padahal sebelumnya pisang-pisang di ladangnya bisa dipanen 5-7 tandan setiap minggunya, dengan harga jual saat ini bisa mencapai Rp.50-80 ribu pertandannya, bahkan lebih", pungkas Chai.(henni andri)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama