Yunafri saat memberikan keterangan dalam jumpa pers, Rabu (18/10/23).(foto-pt) |
Padang, integritasmedia.com - SOAL dugaan kasus pelecehan terhadap salah seorang pelajar perempuan kelas VI di SD Baiturrahmah Kota Padang sekitar dua bulan lalu, dibantah oleh Yunafri, SH, M.Hum.
“Itu tidak benar. Saya tidak pernah melakukan pelecehan kepada siswi tersebut,” kata Yunafri kepada para jurnalis saat jumpa pers, Rabu (18/10/23), di seputaran Padang Baru, Kota Padang.
Dilanjutkan Pimpinan TK dan SD Baiturrahmah tersebut, yang ada pada saat itu ketika dia turun dari lantai dua di tangga dilihatnya anak tersebut sedang menulis dengan wajah seperti habis menangis.
"Lalu saya menyapanya, lagi ngapain di sini. Dijawabnya, lagi buat PR pak. Diluar disuruh ibu guru karena sudah beberapa kali nggak buat", jawabnya menjelaskan.
Lalu saya lanjutkan bertanya, mengapa nggak buat tugas. Sering main pak katanya. Kamu sudah kelas enam, sudah mau ujian yang rajin belajar, kata saya mengingatkan.
Apalagi sudah mulai remaja dan masa pertumbuhan, jadi kalau mau main keluar ajak orang tua.
"Punya kakak nggak. Punya katanya. Nah kalau nggak ajak kakak, sebab anak seusia kamu itu berada pada fase usia riskan, jadi berhati-hatilah", hanya itu kejadian dan dialog di tangga ketika itu, lalu saya lanjut pergi dari sana.
Namun, tidak beberapa lama datang guru "pr" memanggil saya, minta klrafikasi, dan saya jawab seperti itu tanpa ditambah atau dikurangi.
"Bapak ada berkata-kata yang tidak pantas untuk dikonsumsi anak-anak katanya", jelas Yunafri menirukan ucapan guru pr itu.
Tidak mau ribut-ribut dengan tuduhan tersebut, saya minta diamankan saja dulu, "Maksud saya amankan disini adalah lingkungan sekolahnya, bukanya masalah tersebut untuk didiamkan, katanya lagi.
Dan entah mengapa, masalah ini malah muncul ke publik. Padahal masalah ini sudah diselesaikan di internal sekolah beberapa bulan lalu, sambil menunggu penyelidikan pihak yayasan. Tapi, tiba-tiba walimurid minta saya dipecat, pungkas Yunafri dengan heran.(ha)
Posting Komentar