Payakumbuh,integritasmedia.com— Berjalan dengan khidmat serta lancarnya upacara peringatan hari Otonomi Daerah (Otda) yang diperingati setiap tanggal 25 April setiap tahunnya di seluruh penjuru Nusantara ini juga dirasakan Pemerintah Kota (Pemko) Payakumbuh.
Hal ini terlihat saat upacara dimulai dengan ditandai komandan upacara memasuki lapangan hingga inspektur upacara meninggalkan lapangan upacara peringatan hari Otda ke XXVIII tahun 2024.
Menilik sejarah, tonggak pelaksanaan otonomi daerah diawali melalui Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 1995. Pemerintah pusat kala itu menyerahkan sebagian urusan pemerintahan kepada 26 Daerah Tingkat II percontohan. Akhirnya muncul Keputusan Presiden Nomor 11 Tahun 1996 yang menetapkan tanggal 25 April sebagai Hari Otonomi Daerah.
Upacara Peringatan Hari Otda ke XXVIII tahun 2024 diawali dengan pembacaan singkat sejarah terbentuknya Otonomi Daerah, berlanjut menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya kemudian dilanjutkan dengan mengheningkan cipta, dan terkahir inspektur Upacara menyampaikan amanat di peringatan hari Otda.
Sejarah singkat terkait perjalanan dari otonomi daerah di Indonesia yang disampaikan Sekretariat DPRD Kota Payakumbuh ini dimulai dari setelah Indonesia meraih kemerdekaan dari penjajah dengan ditetapkan Undang-Undang Dasar tahun 1945, dan dengan melalui banyaknya kebijakan yang telah diterbitkan untuk penataan dan pemerataan otonomi daerah di seluruh penjuru Nusantara.
Melalui Undang-Undang Nomor 22 tahun 1948, Negara Republik Indonesia (NKRI) terdiri dari tiga tingkat daerah, yakni Provinsi, Kabupaten atau Kota besar, dan Desa atau Kota kecil.
Dan hingga tahun 1999, NKRI telah membentuk daerah otonomi baru (DOB) sebanyak 7 Provinsi, 115 kabupaten, dan 26 kota. Dan di tahun 2022 akhirnya daerah otonom berjumlah 34 Provinsi, 415 Kabupaten, dan 93 Kota di Indonesia.
Diikuti seluruh Forkopimda di lingkup Pemko Payakumbuh, peringatan hari Otda ke XXVIII tahun 2024 kali ini mengusung tema Otonomi Daerah Berkelanjutan Menuju Ekonomi Hijau Lingkungan yang Sehat.
Selaku inspektur upacara, Penjabat Wali Kota Payakumbuh dalam kesempatan tersebut menyampaikan arahan dari Menteri Dalam Negeri di peringatan hari Otda ke-XXVIII tahun 2024.
Penjabat Wali Kota Payakumbuh yang diwakili Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Elzadaswarman dalam membacakan sambutan tertulis Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian tentang tema dari Hari Otonomi Daerah ke XXVIII ini dipilih untuk memperkokoh komitmen, tanggung jawab dan kesadaran seluruh jajaran Pemerintah Daerah akan amanah serta tugas untuk membangun keberlanjutan dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup di tingkat lokal serta mempromosikan model ekonomi yang ramah lingkungan untuk menciptakan masa depan yang berkelanjutan bagi generasi mendatang.
Elzadaswarman menyampaikan dalam Peringatan Hari Otda ini perlu refleksi sejenak untuk kembali memahami esensi filosofis dari ditetapkannya Otda.
“Tujuan dilaksanakannya Otda sejatinya untuk menjadikan daerah mencapai kemandirian fiskal dengan menggali berbagai potensi sumber daya yang dapat meningkatkan pendapatan asli daerah serta memacu terjadinya percepatan dan pemerataan pembangunan,” kata om Zed sapaan akrab Asisten Wali Kota Payakumbuh itu.
Menurut om Zed setelah 28 tahun berlalu, Otda telah memberikan dampak positif yang dibuktikan dengan percepatan pembangunan ditandai dengan meningkatnya angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan bertambahnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta meningkatnya kemampuan fiscal daerah. Dan bagi daerah-daerah otonom baru yang telah berhasil meningkatkan PAD dan kemampuan fiskalnya.
Peningkatan tersebut diharapkan agar dimanfaatkan untuk program-program pembangunan dan kesejahterakan rakyat, sehingga dapat meningkatkan angka IPM, menurunkan angka kemiskinan, meningkatkan konektivitas serta akses infrastruktur yang baik dan lain-lain.
“Kepada daerah yang kemampuan PAD dan fiskalnya baik tetapi IPM-nya masih rendah, angka kemiskinan masih cukup tinggi dan akses infrastruktur belum baik, perlu kiranya melakukan evaluasi untuk memastikan bahwa penyusunan program dan kegiatan dalam APBD agar tepat sasaran, efektif serta efisien,” jelas om Zed.
Om Zed menambahkan sesuai imbauan Mendagri untuk daerah yang masih rendah PAD-nya agar melakukan terobosan dan inovasi untuk menggali berbagai potensi yang dapat memberikan nilai tambah serta peningkatan bagi PAD, tanpa melanggar hukum dan norma yang ada serta tidak memberatkan rakyat.
“Disinilah ujian sekaligus pembuktian kemampuan leadership dan entrepreneurship untuk menangkap peluang yang ada oleh seluruh kepala daerah di Indonesia,” Ungkap om Zed dalam membacakan sambutan Mendagri.
Selanjutnya, om Zed juga menyampaikan pesan Mendagri di momentum peringatan hari Otda agar dapat berdoa bersama sehingga apa yang menjadi tujuan Otda sebagaimana filosofi pembentukannya dapat terwujud di semua daerah. Di samping itu mampu menjaga stabilitas harga sehingga tidak terjadi inflasi yang dapat memberatkan masyarakat.
“Kunci yang utama untuk mencapai itu ada pada unsur sumber daya manusia, terutama sisi ASN yang berintegritas, professional, kompeten dan dapat bekerjasama secara berkolaboratif,” sebut om Zed
Posting Komentar