Kemampuan Menurunkan Angka Kemiskinan, Salah Satu Indikator Keberhasilan Sebuah Pemerintahan

Dr. H. Jhon Farlis, M.Sc (foto-dok)


Padang, integritasmedia.com - KALAU cuman ide dan gagasan tanpa aksi, hanya akan menjadi wacana di podium semata. Tetapi, sebuah perencanaan matang yang diikuti aksi (kerja) tentu akan lebih baik, karena akan membuahkan hasil akhir.


Itulah yang dilakukan Hendri Septa sebagai Walikota Padang periode lalu. Baginya, lebih baik berbuat sekecil apapun itu. Tetapi dapat mendatangkan kebaikan bagi masyarakat dan daerahnya.


Dalam kurun waktu lebih kurang dua setengah tahun sebagai Walikota, dia mampu menurunkan angka kemiskinan di Kota Padang adalah sebagai bukti kinerjanya.


Bahkan, dalam masa jabatannya pada 2023 kemarin, Hendri Septa berhasil menurunkan jumlah penduduk miskin terendah dalam 12 tahun terakhir.


Angka tersebut turun dari tahun sebelumnya (2022) yang berada pada 4,26 persen, dan 4,94 persen di tahun 2021. Capaian tahun 2023 tersebut melampaui target IKD pada perubahan RPJMD Kota Padang 2019-2024, yaitu di angka 4,22 persen.


Dari indeks kedalaman kemiskinan, juga terjadi penurunan. Pada tahun 2022 berada di angka 0,61, turun menjadi 0,44 di tahun 2023. 


Dari sisi indeks keparahan kemiskinan juga mengalami penurunan pada tahun 2022 0,13, turun menjadi 0,07 di tahun 2023. Sedangkan tingkat pengangguran terbuka juga mengalami penurunan secara signifikan. 13,37 persen pada tahun 2021, turun menjadi 11,69 persen di tahun 2022, dan kembali turun menjadi 10,86 persen pada tahun 2023. 


Angka tersebut jauh melampaui target IKD, perubahan RPJMD Kota Padang 2019-2024, yakni 13,09 persen. Capaian 2023 tersebut juga telah melampaui target tahun 2024.


Benar, keberhasilan untuk menurunkan angka kemiskinan dalam masyarakat bisa dijadikan sebagai salah satu indikator keberhasilan sebuah pemerintahan kata Dr. H. Jhon Farlis, M.Sc salah seorang pemerhati sosial, kepada integritasmedia, Sabtu (31/8/24) malam.


Namun, untuk mencapai hal tersebut apakah yang dilakukan sudah melalui program-program yang masuk akal dengan mengembangkan potensi masing-masing individu masyarakat penerima manfaat, sebagai upaya untuk membangkitkan kekuatan dan potensi masyarakat yang bertumpu pada karakteristik lokal melalui pendekatan partisipatif bersama, tambahnya.


Dilanjutkan buya sapaan akrab Jhon Farlis, tujuan pemberdayaan masyarakat adalah memampukan dan memandirikan masyarakat terutama dari kemiskinan dan keterbelakangan, kesenjangan, serta ketidakadaan melalui pelatihan berkelanjutan, pembentukan kelompok-kelompok usaha, pelatihan keterampilan kerajinan, pendirian koperasi, pengembangan potensi wisata, dan lain sebagainya. 


"Bila keberhasilan untuk menekan angka kemiskinan tersebut dicapai melalui program-program baik seperti itu, maka sangat baik pula untuk dilanjutkan", akhir Jhon Farlis.(hendri)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama