Bukittinggi,Integritasmedia.com- Sejumlah terobosan kebijakan yang dijalankan menuai berbagai capaian positif yang bisa dinikmati bersama oleh masyarakat Kota Bukittinggi.
Terobosan kebijakan tersebut dilakukan Pemerintah Kota di berbagai sektor, mulai dari sektor ekonomi kerakyatan, pendidikan. Upaya ini juga melibatkan kerja kolaboratif dengan berbagai pihak.
Hebat dalam sektor ekonomi kerakyatan, menjadi salah satu bagian dari Visi Bukittinggi hebat. Untuk mencapai hal ini ragam kebijakan disusun dengan proyeksi mendongkrak tingkat ekonomi rakyat. Salah satunya ialah program Tabungan Utsman, program unggulan yang dimaksudkan untuk membantu modal usaha bagi rakyat ini dijalankan dengan menggandeng BPRS Jam Gadang.
"Untuk 2024 ini, Pemerintah Kota menganggarkan subsidi sebesar Rp. 2,5 milliar. Dengan subsidi ini, ditargetkan tabungan Utsman dapat dimanfaatkan oleh 2.200 lebih nasabah," ujar Walikota Bukittinggi, Erman Safar pada Rabu (10/7).
Erman Safar juga menyebutkan bahwa dengan subsidi tersebut, pengguna Tabungan Ustman bisa memanfaatkan pinjaman dengan total Rp. 16 milliar.
"Pembiayaan berbasis syariah ini diharapkan bisa menjadi solusi dari persoalan permodalan bagi masyarakat Kota Bukittinggi dalam rangka meningkatkan ekonomi dan terbebas dari riba dan rentenir," tambah Erman Safar.
Program ini disambut baik oleh masyarakat. Apresiasi diberikan oleh masyarakat karena program ini dianggap efektif dalam menyediakan permodalan bebas riba.
"Sebelumnya untuk mendapatkan modal saya terpaksa meminjam dengan jumlah bunga tertentu dan sulit mendapatkannya. Program ini tentu menjadi solusi pertama terkait ketersedian dan akses yang mudah kedua terkait bebas riba," ujar Anto salah salah satu penguna manfaat Tabungan Utsman.
Selain tabungan Utsman, Pemko Bukittinggi juga menggandeng berbagai pihak untuk menjalankan program yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Mulai dari Baznas, BUMN dan Perusahaan Swasta melalui CSR yang mereka punya.
Gerak kolaborasi ini dilaksankan melalui sejumlah program semisal program Bang Wako Peduli dan Program Bukittinggi Peduli Cerdas Makmur Sehat bersama Baznas.
Sejumlah terobosan program ini menunjukan hasil positif, hal ini terlihat dari penurunan jumlah penduduk miskin di kota ini terus mengalami penurunan selama dua tahun berturut-turut.
"Kita terus mendorong berbagai program yang diproyeksikan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hasilnya positif, selama dua tahun terakhir angka kemiskinan di Kota Bukittinggi terus mengalami penurunan," ucapnya.
Erman merinci, secara persentase, BPS mencatat pada Maret 2021 angka kemiskinan di Kota Bukittinggi sebesar 5,14 persen, kemudian pada Maret 2022 turun menjadi 4,46 persen dan pada Maret 2023 turun menjadi 4,11 persen.
"Pada tahun 2021, secara jumlah terdapat 6,98 ribu jiwa penduduk miskin di Kota Bukittinggi. Kemudian pada tahun 2022 turun menjadi 6,16 ribu jiwa. Tahun berikutnya, atau tahun 2023 jumlah penduduk miskin kembali turun menjadi 5,78 ribu jiwa," ucapnya.
Erman Safar juga menyebutkan bahwa pada periode ini, BPS mencatat terdapat 10 dari 19 Kabupaten/kota di Sumbar yang berhasil menekan angka kemiskinan. "Dari 10 wilayah kabupaten/kota itu, Bukittinggi menjadi yang terbaik dalam menurunkan angka kemiskinan," sebutnya.
Hebat di Sektor Pendidikan
Pendidikan menjadi salah satu sektor yang mendapatkan perhatian serius dari Pemerintah Kota Bukittinggi. Ada banyak kebijakan yang dilaksanakan untuk terus mendorong Bukittinggi hebat dalam sektor pendidikan.
Sejumlah kebijakan dilakukan dengan berbagai pendekatan, mulai dari subsidi uang komite, tunjangan bagi guru non PNS, serta menjadikan agama dan budaya sebagai muatan lokal. Tidak terbatas hingga disana, Pemko juga melakukan sejumlah kolaborasi dengan berbagai pihak untuk meningkatkan kualitas Pendidikan.
"Bidang pendidikan juga menjadi salah satu prioritas bagi Pemko Bukittinggi. Setiap jenjang pendidikan diberikan program yang berkualitas dan membebaskan warga dari beban keuangan biaya pendidikan," sebut Erman Safar.
Pemko Bukittinggi mengganggarkan dana sebesar Rp 13,5 milyar melalui APBD untuk membantu iuran komite pelajar SMA sederajat baik negeri maupun swasta, serta digunakan sebagai honor guru non PNS.
"Tahun 2023 lalu, melalui anggaran sebesar RP. 13.5 milyar tersebut kita membayarkan uang komite bagi 5.695 pelajar SMA dan SLB sekota Bukittinggi dan juga 517 guru non PNS mendapatkan insentif dan THR," ucap Walikota Bukittinggi ini.(Prwr)
Pemerintah Kota Bukittinggi menargetkan 100 persen generasi muda Kota Bukittinggi wajib mendapatkan pendidikan minimal 12 tahun.
"Beban pembangunan biarkan jadi tanggung jawab pemerintah, Jangan bebankan rakyat," tegasnya.
Selain membebaskan biaya komite dan insentif bagi guru non PNS. Untuk memastikan generasi muda terutama pelajar tingkat SD dan SMP memiliki basis nilai agama dan budaya, Pemerintah Kota Bukittinggi melalui dinas pendidikan juga memasukan pelajaran agama dan budaya dalam materi Muatan Lokal.
"Melanjutkan program tahun sebelumnya, pas tahun 2024 ini kita juga memasukan pembelajaran agama dan budaya dalam Muatan Lokal. Ada lima materi dalam muatan lokal ini, diantaranya Budaya Alam Minangkabau, Aqidah Akhlak, Fiqh, Bahasa Arab dan sejarah Islam," sebut Erman Safar.
Untuk memastikan bahwa materi dalam muatan lokal dapat disampaikan dan diterima dengan baik, Pemko Bukittinggi berkolaborasi dengan sejumlah pihak mulai dari Niniak Mamak dan pemuka agama.
"Untuk memberikan materi muatan lokal.khususnya BAM, kita berkolaborasi dengan Niniak Mamak, Tokoh adat dan Bundo Kanduang. Dalam pembelajaran BAM pelajar diberikan materi tentang adat dan Budaya Minangkabau, seperti Kato nan Ampek, Sumbang Duo Baleh dan Sumbang Duo Puluah, dan Panitihan," tambahnya.
Pada prinsipnya, menurut Erman Safar, penambahan lima muatan lokal ini diberikan untuk membekali generasi muda dengan nilai adat dan agama. Serta ditujukan untuk melestarikan kearifan lokal, yang tentunya akan bermanfaat pada diri peserta didik dalam menghadapi masa depan.
Masih di sektor pendidikan, beberapa waktu lalu pemerintah Kota Bukittinggi mendapatkan penghargaan dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi. Penghargaan ini diberikan kepada Pemko Bukittinggi sebagai Pemerintah Daerah yang telah meningkatkan layanan pendidikan yang berkualitas melalui implementasi Kebijakan Merdeka Belajar.
"Kita bersyukur dan bangga karena Bukittinggi telah terpilih menjadi nominator daerah terbaik dalam tranformasi pembelajaran dalam kebijakan merdeka belajar dalam kegiatan Anugrah Merdeka belajar yang digelar Kemendikbud Dikti," ujar Walikota Bukittinggi Erman Safar.
Erman Safar juga menambahkan bahwa Kota Bukittinggi menjadi satu-satunya daerah di Sumatera Barat yang mendapatkan penghargaan tersebut.(Prwra)
Posting Komentar