Hendri Septa dan Ny. Genny Putrinda Hendri Septa saat penyerahan bantuan Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) beberapa waktu lalu. (foto-dok ist) |
Padang, integritasmedia.com - PANDEMI Covid-19 telah menimbulkan dampak besar dan beragam, baik langsung maupun tidak langsung. Salah satu dampak tidak langsungnya adalah gangguan parah pada pemberian dan penggunaan layanan rutin, termasuk layanan kesehatan dan gizi penting.
Bahkan saat itu, pandemi memiliki dampak sosial dan psikologis yang signifikan pada seluruh komunitas global, termasuk di Kota Padang.
Namun begitu, Hendri Septa dalam masa jabatannya sebagai Walikota Padang (2021-2024) berhasil melakukan berbagai terobosan untuk mengatasi kesulitan masyarakat, seperti layanan kesehatan dan gizi.
Selepas masa-masa sulit itu, Hendri Septa bahkan mampu mengatasi masalah stunting di kota bingkuang ini, dan membawa Padang meraih penghargaan dari Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sumatera Barat.
Keberhasilan ini tidak hanya membuktikan komitmen Hendri Septa terhadap kesehatan masyarakat, tetapi juga menjadikan Kota Padang sebagai contoh terbaik dalam pelaksanaan verifikasi dan validasi keluarga berisiko stunting di provinsi tersebut.
Penurunan Drastis Angka Stunting
Selama masa kepemimpinannya, Hendri Septa fokus pada percepatan penurunan angka stunting, yang terlihat dari penurunan signifikan jumlah keluarga berisiko stunting dari 34 ribu pada tahun 2023 menjadi 24 ribu keluarga. Prestasi ini didukung oleh alokasi Dana Khusus (DAK) sebesar Rp7,3 miliar dari BKKBN Sumatera Barat, yang dimanfaatkan dengan efektif untuk program-program kesehatan ibu dan anak.
Pada tahun 2019, angka stunting di Kota Padang berada di angka 20,92 persen dan menurun menjadi 18,09 persen pada 2020. Meski mengalami sedikit peningkatan menjadi 19,5 persen pada 2022 akibat dampak pandemi Covid-19, Hendri Septa tetap optimis dan berhasil menurunkan angka ini hingga 17,5 persen di tahun berikutnya, melebihi target awal yang diharapkan.
"Pada tahun 2023, kami berhasil menurunkan angka stunting lebih dari dua persen dari 19,5 persen menjadi 17,5 persen, dan tahun ini kami menargetkan agar angka prevalensi anak stunting di Padang bisa di bawah 14 persen," ujar Hendri kala itu
Strategi Kolaborasi dan Inovasi untuk Penanganan Stunting
Hendri Septa percaya bahwa penanganan stunting harus dimulai dari hulu, melibatkan kolaborasi lintas sektor dan seluruh elemen masyarakat. Pemerintah Kota Padang membentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) yang tersebar di 11 kecamatan dan 104 kelurahan. Didukung oleh Tim Pendamping Keluarga (TPK) sebanyak 489 orang serta 1.467 kader, TPPS fokus pada penyuluhan, pemberian bantuan sosial, serta surveilans kepada keluarga berisiko stunting.
"Penanganannya harus dilakukan dari hulu dengan melibatkan seluruh komponen dan mencakup semua aspek dan elemen. Masalah stunting adalah masalah kita bersama," tegasnya.
Program Unggulan
Salah satu program unggulan Hendri adalah "Gerakan 1.000 Telur untuk Anak Stunting dan Ibu Hamil" yang diluncurkan pada Februari 2023. Program ini memberikan edukasi tentang gizi kepada keluarga dan ibu hamil yang berisiko mengalami stunting, dengan menyediakan sumber protein penting bagi anak-anak.
Selain itu, Hendri mendorong peluncuran program "Bapak Asuh Anak Stunting" (BAAS) bersama Baznas Kota Padang. Pada awal 2023, program BAAS sudah menyalurkan bantuan kepada 50 anak stunting dari 8 kecamatan dan 16 kelurahan. Setiap anak menerima bantuan sebesar Rp15 ribu per hari selama enam bulan dengan total dana sebesar Rp138 juta.
Untuk memastikan efektivitas penurunan angka stunting, Hendri mengoptimalkan peran dari 9 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang terlibat langsung, termasuk Disdukcapil, Dinas Sosial, Dinas Perikanan dan Pangan, serta Dinas Kesehatan. Kolaborasi ini diperkuat dengan keterlibatan Puskesmas, Posyandu, Tim Penggerak PKK, dan berbagai pihak non-pemerintah lainnya.
Saat Hendri Septa menjadi walikota, Pemerintah Kota Padang berkomitmen penuh dalam upaya percepatan penurunan angka stunting, sesuai dengan amanat Perpres Nomor 72 Tahun 2021.
Langkah Konkrit yang Membawa Perubahan
Hendri Septa telah meluncurkan 13 program kerja yang komprehensif untuk menurunkan angka stunting di Padang, termasuk penyediaan makanan bergizi, fasilitasi bantuan sosial, pengembangan kawasan pemukiman, hingga pelatihan bagi tenaga pendidik PAUD. Setiap program dirancang untuk memastikan bahwa anak-anak di Padang tumbuh dengan sehat dan memiliki akses terhadap kebutuhan gizi yang memadai.
Dengan berbagai langkah strategis dan kolaborasi yang solid, Hendri Septa telah membuktikan dirinya sebagai pemimpin yang tanggap dan inovatif dalam mengatasi masalah gizi buruk di Kota Padang. Prestasi ini tentunya menjadi modal kuat Hendri Septa untuk menarik perhatian pemilih pada Pilkada Kota Padang 2024, menunjukkan bahwa ia adalah sosok yang siap membawa perubahan nyata bagi masyarakat Padang. Menjadi Padang Hebat dalam segala lini, terbukti Hendri Septa mempunyai fakta kerja nyata mewujudkan Padang Hebat.(mm/ha)
Posting Komentar