Limapuluh Kota, integritasmedia.com-
Bupati Limapuluh Kota, Safaruddin didampingi Asisten 1 Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota, Eki Hari Purnama, Kalaksa BPBD, Rahmadinol, Camat dan sejumlah Kepala OPD lainnya kembali mengunjungi lokasi Banjir Bandang di Jorong Siamang Bunyi Nagari Kubang Kecamatan Guguak Kabupaten Limapuluh Kota. Selain melihat langsung aliran Batang Lampasi yang dipenuhi material banjir bandang berupa kayu-kayu besar, Bupati juga mengunjungi rumah Duka korban terakhir meninggal dunia dalam bencana tersebut.
Saat melihat langsung Batang Lampasi, masyarakat meminta kepada Bupati untuk segera melakukan Normalisasi terhadap Batang Lampasi agar bencana serupa tidak kembali terjadi. Sebab bencana yang terjadi Jumat lalu itu disebut Bencana terbesar yang pernah terjadi di daerah itu.
” Kami tentu berharap Batang (Sungai) Lampasi ini bisa seperti semula, sebab kondisi saat ini sangat parah. Kalau bisa segera dilakukan Normalisasi agar bencana tidak kembali terjadi,” ucap Gardio Yulianto, Selasa 26 November 2024.
Ia juga menambahkan, bencana Banjir atau meluapnya Batang Lampasi akibat hujan deras yang turun bukan kali ini saja terjadi, namun peristiwa yang membuat Pasangan Suami Istri meninggal itu merupakan bencana paling parah.
” Lalu banjir sering terjadi, namun ini yang paling parah.” Tutupnya.
Sementara, Bupati Limapuluh Kota Safaruddin yang kembali datang ke Lokasi Bencana sehari jelang digelarnya pesta demokrasi pemilihan Bupati-Wakil Bupati dalam PILKADA tahun 2024 mengatakan bahwa ia kembali datang untuk memastikan tim penanggulangan bencana yang turun ke ke dua nagari yang terkena dampak bencana banjir bandang yang telah meninggalkan duka mendalam bagi masyarakat di dua nagari tersebut, berjalan dengan baik.
” Kami bersama sejumlah kepala OPD kembali meninjau proses evakuasi dan pembersihan material longsor. Selain monitoring, kami juga membawa sejumlah bantuan bagi para korban sekaligus melayat ke rumah duka pasangan suami-istri almarhum Refizal dan almarhumah Yul Efendi yang meninggal dunia akibat terseret luapan banjir bandang yang terjadi di daerah ini,” ungkap Safaruddin.
Ia juga mengatakan parahnya kerusakan lingkungan akibat dampak bencana banjir bandang yang menimpa warga Jorong Soriak, Nagari Suliki, Kecamatan Suliki dan Jorong Siamang Bunyi, Nagari Kubang, Kecamatan Guguak dibutuhkan bantuan dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat.
Pasalnya, aliran sungai Batang Lamposi yang meluap dan memuntahkan material lumpur, batu dan kayu yang telah memporak porandakan dua daerah itu, selain telah merusak puluhan rumah penduduk dan menimbun puluhan hektar persawahan dan ladang masyarakat setempat dan menghanyutkan beberapa buah jembatan, bahkan juga merusak beberapa titik badan jalan serta merobohkan beberapa tiang listrik perlu penangganan secepatnya dari pihak pemerintah.
” Sejauh ini penanganan tanggap darurat melibatkan sejumlah OPD Pemkab Limapuluh Kota, BPBD, Baznas dan jajaran Polres 50 Kota, Kodim O306/50 Kota, pihak PLN, Camat dan Nagari serta Jorong dibantu masyarakat setempat sudah melakukan evakuasi dan pembersihan terhadap rumah-rumah warga yang terkena bencana banjir,” ungkap Bupati Safaruddin.
” Secara resmi Pemkab Limapuluh Kota melalui BPBD Kabupaten Limapuluh Kota akan mengirimkan laporan ke Pemprov Sumbar dan BNPB terkait normalisasi sungai Batang Lamposi yang saat ini kondisi aliran sungainya sudah melebar.” Tutupnya.
Posting Komentar