Jakarta, Integritasmedia.com– Kota Payakumbuh kembali mencatatkan prestasi membanggakan di tingkat nasional dengan meraih predikat Kabupaten/Kota Percontohan Antikorupsi pada peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (HAKORDIA) 2024. Acara yang digelar di Gedung Juang Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Senin, (9/12/2024), menjadi momentum penting dalam penguatan budaya antikorupsi di Indonesia.
Penghargaan ini diterima langsung oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Payakumbuh, Suprayitno, dari Pimpinan KPK RI, Nawawi Pomolango, didampingi oleh Kepala BPKP RI, Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya, dan perwakilan Kementerian Keuangan.
Kota Payakumbuh dinobatkan sebagai percontohan antikorupsi setelah memenuhi enam komponen utama dan 19 indikator penilaian yang ditetapkan oleh KPK.
Momentum Penting Pemberantasan Korupsi
Peringatan HAKORDIA 2024 dibuka oleh Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan, Budi Gunawan, yang mewakili Presiden RI Prabowo Subianto. Dalam sambutannya, Budi menegaskan komitmen pemerintah untuk terus memperkuat pemberantasan korupsi, sebagaimana tercantum dalam Asta Cita poin ke-7.
“Korupsi adalah kejahatan luar biasa yang menghambat pembangunan dan merusak perekonomian bangsa. HAKORDIA menjadi sarana penting untuk menyampaikan pesan bahwa korupsi adalah musuh bersama,” ujar Budi.
Senada dengan itu, Ketua KPK Nawawi Pomolango menekankan pentingnya dukungan semua pihak dalam menciptakan pemerintahan yang bersih. “Melalui kepemimpinan Presiden dan semangat Asta Cita, penguatan KPK, pemerintahan yang bersih, dan penegakan hukum yang independen dapat diwujudkan,” ujarnya.
Dedikasi dan Kerja Keras Kota Payakumbuh
Pj Wali Kota Payakumbuh Suprayitno menyampaikan bahwa keberhasilan ini adalah buah dari kerja keras seluruh jajaran pemerintah dan masyarakat Payakumbuh.
“Penghargaan ini adalah hasil kerja bersama seluruh elemen, mulai dari ASN hingga masyarakat sebagai penerima layanan publik. Kami berkomitmen untuk terus menjaga integritas dan memperkuat pengawasan, serta transparansi dalam pelayanan publik,” tegas Suprayitno.
Ia juga menyoroti pentingnya sistem pengaduan seperti Whistle Blower System (WBS) sebagai upaya mencegah korupsi. Menurutnya, sistem ini menjadi bagian dari langkah membangun budaya antikorupsi yang kuat di Payakumbuh.
Motivasi dan Inspirasi untuk Daerah Lain
Didampingi oleh Inspektur Kota Payakumbuh Andri Narwan dan Kabag Perencanaan dan Anggaran Setdako Payakumbuh Hidayatur Rusyda, Suprayitno berharap penghargaan ini dapat memotivasi semua pihak untuk terus menjaga integritas.
“Kami berharap penghargaan ini tidak hanya menjadi kebanggaan tetapi juga inspirasi bagi daerah lain untuk memperkuat komitmen antikorupsi. Payakumbuh siap berbagi pengalaman dalam menciptakan tata kelola pemerintahan yang bersih dan transparan,” katanya.
Menuju Indonesia Emas 2045
Dalam visinya, Suprayitno menegaskan bahwa penghargaan ini adalah langkah nyata dalam mendukung visi besar Indonesia Emas 2045.
“Pemberantasan korupsi adalah salah satu pondasi utama menuju Indonesia maju. Dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat, kami yakin impian Indonesia yang bersih, adil, dan bermartabat dapat terwujud,” pungkasnya.
Dukungan dari Masyarakat dan Pemerintah
Kota Payakumbuh terus mengajak masyarakat untuk bersatu dalam melawan korupsi. Momentum ini menjadi pengingat bahwa keberhasilan pemberantasan korupsi membutuhkan kolaborasi erat antara pemerintah dan masyarakat.
Dengan predikat sebagai Kabupaten/Kota Percontohan Antikorupsi, Kota Payakumbuh membuktikan bahwa integritas, transparansi, dan akuntabilitas adalah kunci untuk membangun tata kelola pemerintahan yang bersih dan berdaya saing.
Posting Komentar