Pasca Putrinya Ditemukan Tewas dalam Kondisi Mengenaskan, Lisa Delka : Saya Tidak Ikhlas

Lisa Delka, ibu dari Cinta Novita Sari Mista korban kasus "mayat dalam karung di Tanah Datar" (foto-dok ist)


Padang, integritasmedia.com - TANGIS pilu seorang ibu pecah di sudut ruang Rumah Sakit Bhayangkara Padang. Lisa Delka, seorang ibu yang telah berjuang keras membesarkan anaknya, kini harus menghadapi kenyataan pahit. Putri sulungnya, Cinta Novita Sari Mista, ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan.


Di ruangan itu, Lisa termenung. Air matanya mengalir tiada henti. Sesekali, ia mengusap wajahnya yang basah. Ia bukan hanya kehilangan anak, tetapi juga dihantui bayangan betapa kejamnya nasib yang menimpa gadis kecilnya.


Di depannya, tim forensik yang bersiap melakukan autopsi terhadap jasad Cinta. Tubuh remaja yang baru berusia 15 tahun yang ditemukan terbungkus dalam karung, tergeletak di pinggir jalan perkampungan di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. Luka-luka di tubuhnya menceritakan sebuah kisah mengerikan yang hingga kini belum terungkap sepenuhnya.


Tangisan Seorang Ibu, “Saya Tidak Ikhlas”

Lisa masih berusaha memahami apa yang terjadi. Sosok yang selama ini ia lindungi dan besarkan dengan penuh kasih sayang, kini terbujur kaku dengan bekas cekikan dan cakaran di lehernya.


“Saya tidak ikhlas… Saya tidak terima anak saya diginiin, dari ujung rambut sampai ujung kaki… Saya tidak rela!” isaknya, suaranya bergetar dalam kesedihan mendalam.


Sebagai seorang ibu dan orang tua tunggal, Lisa banting tulang demi memastikan kehidupan yang layak bagi anak-anaknya. Ia tak pernah mengeluh, asalkan Cinta dan adiknya bisa hidup dengan baik.


“Anak saya tidak pernah menyusahkan orang… Saya kerja keras buat dia,” lanjutnya, berusaha menahan tangis.


Kini, ia hanya berharap satu hal: keadilan. Lisa mendesak pihak kepolisian untuk mengungkap siapa pun pelaku di balik tragedi ini dan menghukumnya seberat-beratnya.


Permintaan Sederhana Sebelum Hilang

Sebelum tragedi itu terjadi, Cinta masih menjalani kesehariannya seperti biasa. Ia adalah siswi kelas 9 di MTsN 2 Sumanik, Kabupaten Tanah Datar—remaja yang dikenal ceria dan tidak banyak tingkah.


Malam terakhir sebelum ia menghilang, Cinta berada di rumah neneknya. Rumah itu tak jauh dari kediaman Lisa, hanya beberapa langkah di seberang jalan.


Pada Selasa malam (18/2/25) itu, Cinta sempat berbicara dengan neneknya. Percakapan mereka begitu sederhana, namun kini menjadi kenangan terakhir yang menyayat hati.


“Cinta mau jajan seblak?” tanya sang nenek.


“Enggak, Nek. Cinta mau duit aja buat beli paket internet,” jawab Cinta.


Neneknya pun memberikan uang Rp 7 ribu. Dengan uang itu, Cinta membeli paket internet, lalu menikmati gorengan sambil mendengarkan musik di ponselnya.


Setelah itu, ia berpamitan, “Cinta mau ke belakang.”


Sang nenek mengira ia akan kembali ke rumah ibunya. Namun, pagi harinya, Lisa mendapati kamar Cinta kosong. Tak ada tanda-tanda keberadaan anaknya.


Dan esok harinya, dunia Lisa runtuh seketika saat mendengar kabar bahwa ada sesosok jasad ditemukan dalam karung di pinggir jalan.


Jantungnya seakan berhenti berdetak saat ciri-ciri mayat itu disebutkan: ada tato di lengan kiri bertuliskan “Cinta.”


Bayangan Teror yang Tak Terungkap

Di balik tragedi ini, muncul kisah lain yang semakin menguatkan dugaan bahwa kematian Cinta bukanlah kebetulan.


Adik Cinta pernah mendengar sang kakak mengaku merasa diancam seseorang. Ancaman itu tak hanya disampaikan secara langsung, tetapi juga melalui media sosial.


“Awas kau! Saya bunuh kau! Jangan main-main sama saya!”


Begitulah pesan yang pernah dikirim seseorang kepada Cinta. Ancaman itu sempat di-screenshot, tetapi kemudian dihapus.


“Saya enggak tahu siapa yang mengancam itu,” ujar Lisa, suaranya dipenuhi ketakutan dan kebingungan.


Ancaman itu terjadi sekitar 15 hari sebelum Cinta ditemukan tewas. Namun, saat itu, tak ada yang menyangka bahwa pesan tersebut benar-benar akan menjadi kenyataan.


Misteri yang Belum Terpecahkan

Hingga kini, penyelidikan masih terus berlangsung. Polres Tanah Datar tengah bekerja keras mengungkap dalang di balik dugaan pembunuhan sadis ini.


Namun, satu hal yang pasti, kepergian Cinta bukan hanya meninggalkan duka bagi keluarga, tetapi juga menyisakan ketakutan dan pertanyaan bagi masyarakat sekitar.


Siapa yang tega menghabisi nyawa seorang remaja dengan begitu kejam? Apa motif di balik peristiwa ini?


Lisa, bersama banyak orang lainnya, hanya bisa berharap bahwa keadilan akan segera ditegakkan. Agar pelaku tak hanya tertangkap, tetapi juga mendapatkan hukuman setimpal atas perbuatannya.


Karena bagi seorang ibu, kehilangan anak adalah luka yang tak akan pernah sembuh. Apalagi, jika anak itu pergi dalam keadaan yang begitu menyayat hati.(Mond/hendri)



#TanahDatarGempar #MayatDalamKarung #CintaNovitaSari #PeristiwaTragis

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama