Payakumbuh,Integritasmedia.com - Payakumbuh Botuang Festival (PBF) kali ini berlangsung di kawasan
Jembatan Ratapan Ibu, Pasar Ibuah, Pertunjukan musik minang yang
dikolaborasikan dengan berbagai alat musik tradisional dan alat musik
modern, Pagelarangan ini dilaksanakan hari Selasa (28/11) dimulai sore
pukul 20.00 WIB hingga 23.00 wib.
Acara ini dihadiri oleh Walikota Payakumbuh yang diwakili Asisten
II, Amriul Dt. Karayiang, Ketua Komisi V DPRD Sumbar, Supardi yang juga
menyempatkan diri untuk membawakan puisi perjuangan, Kepala UPT Taman
Budaya Sumbar, Masuari, Ketua KONI, Yusra Maiza, Pimpinan OPD serta para
penyair, sastrawan, budayawan, pencipta lagu dan puisi, pecinta seni
ikut andil dalam acara ini.
Asisten II, Amriul Dt. Karayiang mengatakan Pemko Payakumbuh sangat
mendukung program ini kedepannya. “Kita secara bersama-sama berharap
iven ini akan menjadi agenda kalender wisata tahunan bagi kota
Payakumbuh, serta tercatat sebagai agenda Pariwisata Provinsi Sumbar.
Kegiatan besar ini tentunya tidak akan terangkat tampa bantuan pihak
Provinsi, ” Kata Amriul.
Kepala UPT. Taman Budaya Provinsi Sumatera Barat, Masuari
menyampaikan, kita berharap semua Daerah Kabupaten/Kota di Sumatera
Barat bergerak bersama-sama memunculkan ide dan inovasi terbaiknya dalam
pengembangan wisata daerah. “Kita berharap Kabupaten/Kota, bergerak
serentak memunculkan kegiatan seperti yang kita laksanakan sekarang ini.
Mari kita bangkit bersama, demi Sumbar yang kita cintai ini, “harap
Masuari.
Adri Sandra, Penyair asal Padang Japang, Kabupaten Lima Puluh Kota
yang sudah menghasilkan tiga buku Antologi Puisi ; Luka Pisau, Cermin
Kembung dan Darah Angin serta memiliki koleksi buku-buku penyair yang
meraih Nobel Sastra. Yang ikut dalam acara ini,
Ketua Komisi V DPRD Provinsi Sumatera Barat, Supardi yang juga
sebagai sponsor dalam PBF tahun 2017 ini juga bawakan sepenggal puisi
yang cukup istimewa. Dengan semangat berapi-api, Supardi bawakan puisi
berjudul “Jembatan”.
Pertunjukan Puisi yang juga diselingi dengan dipertunjukannya grup
musik tradisional Diafora, Semakin malam suasana dan semangat literasi
semakin hidup. apalagi suasana mlaam di pinggir sungai. Penampilan puisi
oleh sastrawan, Syarifuddin Arifin yang khas dengan suara lantangnya.
Panggung Literasi Sejarah dan Sastra yang berlokasi di Jembatan
Ratapan Ibu juga diramaikan grup musik Ahmed Jamend, berasal dari
Payakumbuh, juga ada grup musik CIELLO yang spesifikasi genre Pop, Pop
Alternative, dan Funky sebagai wadah mengeksplorasi musiknya.(a)
إرسال تعليق