Limapuluhkota,Integritasmedia.com - Wakil
bupati limapuluh kota Ferizal Ridwan ( Sultan purnama Agung ) bersama
Raja, Ratu, Sultan dan pemangku gelar adat yang tergabung dalam Silatnas
kerajaan Nusantara, ikuti dan hadiri peringatan tahun baru 1955 Caka
Sunda , tahun hurang tembey, di Istana kepresidenan Cipanas, Kabupaten
Cianjur Jawa barat (19/8) malam.
Ferizal Ridwan
bergelar Sultan Purnama Agung yang merupakan Wakil Bupati Limapuluh
kota, menyampaikan bahwa kehadiranya bersama Raja Sultan yang tergabung
di Silatnas merupakan perjalanan sakral dan napaktilas peradapan.
"Merupakan
bagian dari napaktilas peradaban, mencari benang merah dari Kabupaten
Limapuluh Kota sebagai poros peradaban, yang mana kalender sunda
merupakan bahagian dari penanggalan peristiwa peradaban yang dihitung
dari pananggalan menurut hitungan kehidupan," ungkapnya.
Menurut
wabup yang disapa sultan purnama agung itu, napak tilas dan silaturahim
ini juga sebagai upaya menggali sejarah melayu bersatu dan
mempertautkan melayu dalam satu kesatuan silaturahim.
Kresnapaksa
Asuji 1954 Çaka Sunda mengawali Rangkaian Acara Peringatan dan Perayaan
Pabaru Sunda 1955 Çaka Sunda (Hurang Tembey) BESTDAYA (Bengkel Studi
Budaya) melaksanakan Syukuran di Gedung Bentol Istana Kepresidenan
Cipanas di Jl. Raya Cipanas No. 105 Cipanas, Cianjur - Jawa Barat.
Miranda
H Wihardja Pabaru Sunda adalah pergantian tahun dalam kalender Kala
Sunda yang selalu dirayakan bagi masyarakat sunda, untuk memperlihatkan
rasa syukur kepada sang pencipta terhadap waktu yang telah dilalui,
waktu yang sedang dijalani juga waktu yang akan datang.
Ketika
sekelompok masyarakat yang menghuni suatu wilayah mampu menciptakan
system yang menata dan menandai waktu, maka hal ini berarti didalam
kelompok masyarakat sebelumnya sudah ada serangkaian aktivitas atau
kegiatan yang membutuhkan penandaan waktu, secara tak langsung kita bisa
menyimpulkan bahwa kelompok masyarakat ini sudah sampai pada sebuah
puncak peradaban pemahaman akan perlunya membagi dan menandai waktu
untuk beraktivitas.
Uraian mengenai kalender
yang dituangkan, terdapat adanya sistem penanggalan dalam sebuah
masyarakat, tentu menunjukkan bukti untuk mengukur derajat peradabannya,
sedangkan ketelitian dalam sistem penanggalan tersebut memperlihatkan
ukuran ketinggian daya pikir atau intelektual suatu masyarakat.
Penemuan
kembali/refinding Kala Sunda oleh Bah Ali (Ali Sastramidjaja) sangat
berpengaruh terhadap penanggalan sejarah atau pun rekonstruksi sejarah.
Ciri
khas dari Pabaru Sunda ini adalah panganan khasnya yaitu ketan hitam
dan ketan putih. Ketan Putih berarti ilmu yang dimiliki manusia. Ketan
Hitam berarti ilmu yang belum diketahui manusia.
Terdapat
12 jenis makanan yang diperkenalkan, yaitu 5 makanan berdasarkan hari
pasar, 7 makanan berdasarkan hari yang tujuh. Jadi 12 makanan menjadi
Paraketan (Merekatkan setiap insan manusia yang mau memahami Sistem
Penanggalan Kalender Sunda).
Peringatan dan
Perayaan Pabaru Sunda ini, dilandasi oleh adanya urgensi untuk
menyebarkan kembali Sistem Penanggalan Kalender Sunda yang telah hilang
selama 500 tahun. Selain itu, adanya kebutuhan juga untuk memanfaatkan
kembali Sistem Penanggalan Kalender Sunda oleh masyarakat yang mencakup
seluruh aspek-aspek kehidupan manusia.
Semoga
Peringatan dan Perayaan Pabaru Sunda Tahun 1955 Çaka Sunda (Hurang
Tembey) menjadi ajang pelestarian dan pengembangan kearifan budaya lokal
yang Cerdas Berbudaya. (S)
إرسال تعليق