Agam,Integritasmedia.com - Pekerjaan rehab jembatan Rajang di Jorong Pasia Paneh kenagarian
Tiku Selatan, Kecamatan Tanjung Mutiara diduga berbau Korupsi Kolusi
Nepotisme (KKN), Pasalnya Dalam pekerjaan itu tidak transparan (tidak
ada Plang Proyek) serta diduga tidak memiliki gambar rencana pekerjaan.
Seperti
semuanya dikatakan Tando yang ditunjuk sebagai kepala tukang senin
(10/12). Ia mengatakan, kalau dalam pekerjaan ini, tidak pernah melihat
gambar dan bekerja hanya sepandainya saja. Kita
sudah meminta gambar kepada pihak nagari, tetapi hingga kini tidak ada
diberikan gambar itu oleh pihak Nagari Tiku Selatan. Sebab itu makanya
kami bekerja sepandai kami saja,” ucapnya.
Dikatakannya,
bahwa untuk dana pekerjaan tersebut, masyarakat yang dipercaya untuk
bekeja juga tidak mengetahui berapa anggaran pekerjaan tersebut. Bahkan
pekerjaan harus secepatnya di selesaikan.”
Kita tidak tahu berapa anggarannya, kita hanya disuruh bekerja dan
hanya tahu dan disuruh bekerja saja, dan bahan sudah didatangkan pihak
Nagari,” jelasnya.
Ia
juga mengungkapkan, sebelumnya pernah disepakati oleh Pihak Walinagari
dengan perangkatnya, bahwa segala pekerjaan rehap jembatan rajang ini,
dia yang menghandel sampai selesai.”
Namun kenyataannya sekarang, tidak sesuai dengan kesepakatan awal.
Sebagaimana segala urusan keuangan, pembelian bahan dan perlengkapan
lainnya, pihak Nagari yang mengahandel semuanya, kita hanya disuruh
bekerja dan menyelesaikannya dengan tidak menggunakan gambar rencana
kerja,” paparnya lagi.
Sementara,
Andika selaku Pengawas lapangan pekerjaan tersebut (PPTK Jorong), di
lokasi pekerjaan ia membenarkan, bahwa pekerjaan tersebut tidak ada
mengantongi gambar dan tidak ada arahan.”
Memang mereka bekerja tidak melihat gambar, mereka hanya bekerja saja
dengan cara seadanya, ” ujarnya kepada media yang mengaku juga tidak
ada mendapatkan gambar pekerjaan itu dan hanya disuruh mengawasi.
Ditempat yang sama, Salah satu tokoh pembuka masyarakat Nagari Tiku ” Ajo ”
mengatakan, pembangunan yang menggunakan dana negara seharusnya
transparan dan tidak membodohi masyarakat yang di suruh bekerja.Tokoh
masyarakat ini, menilai pekerjaan rajang yang konon kabarnya anggaran
dananya lebih dari 200 juta dari dana desa tersebut tidak ada transparan
dan berbau KKN.Dalam
pekerjaan ini, kita menduga ada permainan pihak yang berkepentingan.
Sebab masyarakat hanya disuruh bekerja tanpa ada melihat gambar
pekerjaan. Bahkan tentang keuangan dan pembelian bahan pekerjaan juga
sudah di atur,” imbuhnya.
Ajo melanjutkan bahwa dalam pekerjaan ini seharusnya bekerja dengan profesional, tetapi
ini juga terindikasi kongkalikong, dan ada virus-virus yang tidak
benar. Sebab dalam bekerja, pekerjanya tidak ada diberikan gambar dan
tidak ada plang proyek yang transparan.”
Seharusnya juga kalau dana pekerjaan melebihi Pagu dana 200 juta, harus
melakukan tender, tetapi kenyataannya tidak seperti itu,” ulasnya.
Ditambahkannya, ditakutkan kalau terjadi permasalahan dalam pekerjaan ini, masyarakat yang menjadi korban nantinya.” kita sangat takut, jangan sampai nanti masyarakat yang dijadikan korban apabila pekerjaan ini ada permasalahan,” tambahnya.
Ketika
hal ini di konfirmasikan kepada Walinagari Tiku Bgd Karman, ia
mengungkapkan kalau gambar pekerjaan sudah ada, dan tidak akan ada
permaslahan nantinya.Dia
mengakui keterlambatan pekerjaan di karenakan perencanaan awal (LANTAI)
dan membatah kalau proyek tersebut tidak punya gambar kerja.“Pekerjaan
bergambar dan sudah melalui perencanaan yang matang. Pekerjaan berakhir
Kamis (13/12). Dengan pagu Rp 246 jt,” terangnya di rumahnya Senin sore
itu.(MEIRIDWAN)
إرسال تعليق