Lubuklinggau, Integritasnedia.com - Semangat dalam mendukung Program Pemerintah Indonesia bersatu padu untuk menyukseskan Vaksinasi Covid-19, nampaknya tertanam kuat di dalam hati ASN di Lingkungan Pemkot Lubuklinggau bernama Febrian Saputra ini, dan semangatnya patut diacungi jempol.
Pasalnya kendati, ketika petugas screening Vaksinasi Covid-19 di RS Umum Siti Aisyah Kota Lubukinggau melakukan cek kesehatan, tekanan darah pria yang menjabat sebagai Kepala Bidang Publikasi ( Kabid ) di Diskominfo Kota Lubuk Linggau ini naik hingga mencapai angka 190, namun ia tidak serta merta meninggalkan ruangan Vaksinasi dan tetap antusias berusaha ingin di Suntik Vaksin.
Tampak dalam pantauan Wartawan integritasmedia.com yang sedang meliput agenda Vaksinasi ASN Kota Lubuklinggau, Yayan panggilan akrab nya berulang kali dicek tekanan darahnya hingga akhirnya baru diperbolehkan untuk menerima Vaksinasi Covid-19, dan ia mengucapkan rasa syukur, senang, gembira dan bahagia dapat turut serta melawan Covid-19.
" Alhamdullillah akhirnya setelah saya disuruh istirahat/cek tekanan darah berulang kali, saat tekanan darah saya menunjukkan diangka 150 diperbolehkan oleh Petugas Medis untuk di Suntik Vaksin, dan saya merasa senang sekali," ucapnya ketika di wawancarai awak media ini, usai dirinya menjalani Vaksinasi.
Ketika ditanya soal apa motivasi kuat ingin di Suntik Vaksin, Febrian Saputra mengatakan ini bukan hanya sekedar untuk kepentingan pribadinya, namun dalam hal mensukseskan program Vaksinasi Pemerintah Republik Indonesia dalam memutuskan mata rantai Covid-19.
"Saya selaku pegawai sangat mendukung penuh Vaksinasi, kendati ada sedikit kendala tadinya, saya hari ini berusaha semaksimal mungkin agar bisa di Vaksinasi, saya cinta Indonesia. Indonesia Sehat, Ekonomi Pulih," tandasnya dengan nada penuh semangat.
Sementara itu, Petugas Tim Medis Screening RS Umum Siti Aisyah Kota Lubuklinggau, Yunita dibincangi awak media ini membenarkan hal itu, dirinya menjelaskan jika mengacu pada Vaksin Covid-19, ada yang namanya cek Tekanan darah, jika tekanan darah lebih dari 180/110 atau dengan istilah lain dikategorikan tinggi, itu vaksinasinya ditunda.
"Untuk Bapak Febrian Saputra sempat menembus angka tekanan darah 180 bahkan 190, usai istirahat berulang kali, tekanan darahnya 150, dan kami berkoordinasi dengan dokter Indra, katanya oke, tapi usai di Vaksinasi harus menunggu waktu hingga satu jam baru diperbolehkan meninggalkan ruangan observasi yang kita sediakan, tapi kalau normal dalam waktu 30 menit kita perbolehkan pulang," terang Tim Medis Screening Vaksinasi Covid-19 RS Siti Aisyah Kota Lubuklinggau. ( AAS )
إرسال تعليق