Kamran Agus, salah seorang penggiat kebencanaan Sumbar.(foto-dok) |
Padang, integritasmedia.com - SIAGA bencana adalah upaya mempersiapkan diri, keluarga, dan komunitas di lingkungn sekitar sebagai antisipasi ancaman bencana alam. Siaga bencana diharapkan dapat meminimalisir korban jiwa, korban luka, maupun kerusakan infrastruktur bangunan.
Penanggulangan bencana berbasis masyarakat, dengan melibatan masyarakat secara terorganisir baik sebelum, saat dan sesudah bencana dengan menggunakan sumber daya yang mereka miliki semaksimal mungkin untuk mencegah, mengurangi, menghindari dan memulihkan diri dari dampak bencana.
Jadi peran masyarakat sebagai ujung tombak dalam penanggulangan bencana tidaklah kelah penting, disamping kewenangan pemerintah untuk mengeluarkan regulasi terkait dengan penanggulangan bencana.
Dalam menyikapi bencana tersebut, hendaklah semua elemen di masyarakat bijak dalam menyikapinya. Mulai dari informasi yang beredar. Jadi sikapilah semua berita dan informasi yang beredar secara cerdas, jangan jadikan sebagai kabar pertakut.
"Dengan adanya informasi dari BMKG tentang ancaman gempa dan tsunami (Magetrus) semoga instansi terkait dan relawan kebencanaan lebih meningkatkan mitigasi, edukasi serta sosialisasi kepada masyarakat yang ada di kabupaten dan kota yang berdomisili di zona merah atau pesisir pantai, Indonesian pada umumnya, dan Sumatera Barat khususnya", ungkap Kambran Agus dalam materinya saat memberikan Sosialisasi Simulasi Evakuasi Mandiri Ancaman Bencana Gempa Tsunami, kepada staf dan karyawan Rocky Plaza Hotel Padang baru-baru ini.
Dilanjutkannya, bagi daerah penyanggah dapat memperkuat kesiapsiagaan, baik itu daerah penyanggah di kabupaten dan kota, maupun masyarakat yang tinggal di daerah yang melewati titik Save Zone Tsunami (titik prakiraan aman tsunami) yang telah ditentukan.
Selain itu, katanya lagi, berpaculah dalam memberikan apa dan bagaimana sebenarnya evakuasi mandiri itu. Kalau hanya sekedar, ada gempa, sembunyi dibawah meja. Setelah gempa berhenti, keluar dari bangunan. Itu hanya baru penyelamatan diri, tapi evakuasi mandiri itu, luas arti dan maknanya.
Banyak kajian dan kearifan lokal yang terkandung dalam program evakuasi mandiri itu. Apabila masyarakat faham tentangcara evakuasi mandiri, maka mereka juga wajib mensosialisasikan ke luarga, tetangga dan warga. Bahkan RT dan RW juga harusnya diberi pemahaman tentang evakuasi mandiri tersebut, tegasnya
"Jangan sampai lengah. Bencana alam apapun itu, tak akan pernah memberitahu kapan dia datang. Selalulah waspada dan siaga. Dan jangan remehkan informasi tentang kebencanaan. Jangan selalu mengartikan info tersebut dengan isu ataupu hoax. Jadikanlah informasi itu sebagai bahan untuk meningkatkan kesiapsiagaan kita", pungkas penggiat kebencanaan Sumbar itu.(henni andri)
إرسال تعليق