Hendri-Hidayat Unggul di Survei, Pilkada Padang Pertarungan Paling Sengit

Tiga paslon di Pilwako Padang pada pilkada serentak 27 November mendatang
(foto-dok int)

Padang, integritasmedia.com - PEMILIHAN Walikota dan Wakil Walikota Padang, pada Pilkada serentak tahun 2024 ini dinilai sebagai salah satu pertarungan paling panas di Sumatera Barat. Tidak hanya memanas di panggung politik lokal, tetapi atmosfernya dirasakan jauh lebih "berdarah-darah" dibandingkan Pilkada Gubernur Sumbar. 


Tak heran, hasil survei dari berbagai lembaga riset begitu dinanti oleh masyarakat dan calon pemilih. Teranyar, Kredibel Riset & Konsultan merilis hasil survei yang menunjukkan pasangan nomor urut 3, Hendri Septa dan Hidayat, unggul atas dua pesaing lainnya dalam dua metode survei yang digunakan.


Seperti diungkapkan Direktur Teknis Kredibel Riset & Konsultan, Faita Wardi bahwa dalam survei terbuka atau top of mind, di mana responden diminta menyebutkan pilihan mereka tanpa menggunakan simulasi kertas suara, pasangan Hendri Septa-Hidayat menempati posisi teratas dengan perolehan 34,5 persen. Pasangan nomor urut 1, Fadly Amran dan Maigus Nasir, yang semula dianggap sebagai salah satu kandidat terkuat dengan "modal" politik dan finansial besar, hanya meraih dukungan 27,6 persen. Sementara itu, pasangan nomor urut 2, M Iqbal dan Amasrul, tertinggal jauh dengan 10,4 persen.


Menariknya, ada 12,1 persen responden yang memilih untuk tidak menjawab dan sebanyak 15,4 persen lainnya masih merahasiakan pilihan mereka. Angka ini mengindikasikan bahwa masih terdapat kantong suara yang belum terungkap dan bisa menjadi penentu di hari pemilihan nanti.


Bahkan Faita Wardi juga memaparkan hasil survei tertutup menggunakan simulasi kertas suara, di mana responden diminta untuk memilih secara lebih realistis seperti dalam kondisi di tempat pemungutan suara (TPS). Dalam metode ini, pasangan Hendri-Hidayat tetap memimpin dengan dukungan sebesar 34,2 persen. Namun, dukungan terhadap pasangan Fadly-Maigus justru turun menjadi 25,8 persen. Pasangan Iqbal-Amasrul juga mengalami penurunan, hanya meraih 9,4 persen suara.


Dari survei tertutup ini, angka responden yang tidak menjawab menurun sedikit menjadi 11,3 persen, sementara mereka yang masih merahasiakan pilihan meningkat menjadi 19,3 persen. Lonjakan jumlah pemilih yang merahasiakan pilihan mereka menunjukkan adanya ketidakpastian yang tinggi di kalangan pemilih, sebuah fenomena yang sering terjadi pada kontestasi yang ketat dan penuh persaingan.


Lebih jauh, survei Kredibel Riset & Konsultan memetakan preferensi pemilih di 11 kecamatan di Kota Padang. Hasilnya, pasangan Hendri-Hidayat yang diusung oleh Partai Gerindra dan Partai Amanat Nasional (PAN) mendominasi di hampir semua kecamatan. Pasangan ini berhasil meraup dukungan kuat di daerah-daerah dengan jumlah pemilih yang signifikan. Hanya sedikit kecamatan yang menunjukkan keunggulan pasangan Fadly-Maigus ataupun Iqbal-Amasrul, yang tampaknya kesulitan menyaingi daya tarik dan popularitas Hendri-Hidayat di akar rumput.


Survei yang bertema "Preferensi Politik Kota Padang" ini dilakukan pada 17-21 Oktober 2024, melibatkan 1.200 responden yang tersebar di 11 kecamatan dan 104 kelurahan di Kota Padang. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode multi stage random sampling, menjamin keterwakilan proporsional dari setiap wilayah. Sampel dibagi seimbang antara pria dan wanita dengan usia minimal 17 tahun atau yang sudah menikah, merepresentasikan demografi pemilih yang akan terlibat pada hari pencoblosan. Dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error sekitar 2,8 persen, survei ini diharapkan memberikan gambaran yang cukup akurat mengenai preferensi politik masyarakat Padang saat ini.


Faita Wardi menyebutkan bahwa 30 surveyor dikerahkan untuk melakukan wawancara langsung dengan responden, metode yang dianggap lebih efektif dalam menggali preferensi politik pemilih secara mendalam. Sebanyak 67 persen responden mengaku memilih pasangan Mahyeldi-Hendri pada Pilkada Padang 2018, sementara 3 persen memilih Emzalmi-Desri dan 30 persen sisanya tidak memberikan jawaban.


Selain memetakan elektabilitas kandidat, survei ini juga mencoba menggali pandangan masyarakat terkait kriteria ideal untuk Walikota dan Wakil Walikota Padang. Menurut temuan survei, mayoritas responden menginginkan pemimpin yang religius, berlatar belakang sipil, dan memiliki pengalaman politik. Kriteria ini sejalan dengan karakteristik pasangan Hendri-Hidayat yang dinilai memenuhi ekspektasi tersebut.


Dari sisi kepuasan terhadap kinerja Pemerintah Kota Padang saat ini, 46 persen responden menyatakan puas, sementara 37 persen menilai kinerja pemerintah "biasa saja". Angka kepuasan yang relatif tinggi ini memberikan sedikit keuntungan bagi Hendri Septa sebagai petahana, yang tampaknya berhasil mempertahankan basis dukungannya di kalangan pemilih.


Dengan hasil survei yang menunjukkan keunggulan pasangan Hendri-Hidayat, masih banyak hal yang dapat berubah hingga hari pencoblosan. Tingginya angka responden yang merahasiakan pilihan serta kelompok undecided voters yang signifikan menunjukkan bahwa kontestasi Pilkada Padang masih terbuka lebar. Tim sukses dari masing-masing pasangan kini harus bekerja keras merebut hati pemilih yang masih bimbang, sembari menjaga basis suara yang sudah terbangun.


Secara keseluruhan, dinamika politik yang berlangsung di Pilkada Padang 2024 ini menjadi sorotan tersendiri bagi masyarakat Sumbar, bahkan di luar provinsi. Dengan persaingan yang semakin sengit dan strategi kampanye yang terus berkembang, hasil akhir Pilkada Padang menjadi salah satu yang paling dinantikan oleh publik. Mampukah Hendri-Hidayat mempertahankan keunggulan hingga hari pemilihan, atau akankah Fadly-Maigus dan Iqbal-Amasrul membuat kejutan di akhir laga? Kita tunggu saja bagaimana hasil akhirnya.(Mond/hendri)


Post a Comment

أحدث أقدم